
Indonesia Digital Marketing Podcast - Ryan Kristo Muljono
Semua tentang pemasaran melalui media internet. Anda akan belajar Strategi, Tips & Trick dalam Digital Marketing untuk membantu anda dalam menerapkan pemasaran melalui media digital.
Indonesia Digital Marketing Podcast - Ryan Kristo Muljono
Branding vs Performance Marketing: Strategi Membangun Bisnis Jangka Panjang
Branding vs Performance Marketing – Mana yang Lebih Penting?
Pertanyaan ini sering muncul di benak para pelaku bisnis. Faktanya, menurut survei Nielsen, 59% konsumen Indonesia lebih memilih brand yang mereka kenal dan percaya. Tapi nyatanya, 70% bisnis kecil justru menghabiskan anggaran ke iklan instan yang janji hasil cepat.
Masalahnya? Leads memang berdatangan, tapi tanpa branding yang kuat, semua hasil itu sulit bertahan lama. Branding menjadi pondasi untuk membangun cerita, nilai, dan kepercayaan. Performance marketing adalah akselerator dalam mendorong pertumbuhan lebih cepat!
Mulailah pahami target market Anda. Bangun cerita brand yang kuat dan siapkan strategi jangka panjang 2–10 tahun ke depan. Yuk, dengarkan episode ini untuk strategi dan insightnya!
Klaim Free Local SEO Audit sekarang di https://lbo.toffeedev.com dan cek visibilitas bisnis Anda hari ini.
🌐 Explore More: toffeedev.com – Your go-to solution for marketing services.
📖 Get My Book: dm.activation.id – A step-by-step guide to mastering digital marketing activation.
💬 Have Questions? DM me on Instagram for quick replies and insights!
✨ Quote to Remember: "There’s no such thing as a failed product—only failed marketing." – Ryan Kristo Muljono
Intro Branding atau performance marketing Mana yang lebih penting untuk bisnis anda saat ini? Itu yang akan saya bahas dalam episode kali ini. Hai, saya Renki Sumiro dari TofiDev Dan kita akan bahas satu yang sangat banyak ditanyakan pada saya Mana yang harus kita utamakan, apakah kita menggunakan branding atau performance marketing. Menurut Anda, mana Sebelum saya bahas lebih lanjut, ada bisnis yang tiba-tiba viral, tapi Gak lama mereka hilang. Ada bisnis yang Keliatannya lamban Tapi dipercaya sama orang Dan tetap ada Sampai dalam jangka waktu yang lebih panjang. Apa yang membedakan Kedua bisnis ini Menurut fakta, menurut survei dari Nielsen, dan menjangka waktu yang lebih panjang, apa yang membedakan kedua bisnis ini? Menurut fakta, menurut survei dari Nielsen, 59% konsumen di Indonesia lebih memilih brand yang mereka kenal dan mereka percaya, sedangkan 70% bisnis kecil justru menghabiskan banyak mereka dengan iklan yang insan atau performance marketing. Kecil justru menghabiskan banyak mereka dengan iklan yang insan atau performance marketing. Jadi, di episode kali ini saya akan membahas perbedaan antara branding dan performance marketing. Mana yang perlu Anda gunakan tergantung dari seberapa besar bisnis Anda? apa yang posisi Anda saat ini yang paling tepat untuk mendapatkan atau mengerjakan pemasaran seperti model sekarang? Jadi, kenapa saya bahas di episode kali ini? Karena kemarin saya ketemu sama seorang teman dan beliau tahu bahwa saya sering ngomongin tentang performance marketing. Performance marketing itu gimana kita memasarkan keluarkan A dapet B, jadi dibagiannya adalah 10x. Marketing. Gimana kita keluarkan budget marketing senilai, misalnya, 1 juta rupiah dapetin 10x, jadi dapetin 10 juta rupiah. Itu yang disebut dengan performance marketing. Dan banyak saat ini, banyak banget yang pakai cara-cara seperti itu. Bahkan agency-agency banyak melakukan hal tersebut. Kenapa? Karena banyak orang yang lebih suka untuk mengambil hasil yang lebih cepat, betul atau betul. Jadi kalau Anda ditanyain Anda menggunakan budget marketing 1 juta dapetin 10 juta, atau Anda menggunakan budget marketing 1 juta, hasilnya mungkin dalam 1 tahun, 2 tahun ke depan. Itu adalah apa yang terjadi sekarang ini. Banyak orang yang memilih untuk menggunakan yang hasilnya cepat. Kenapa? karena mereka bilang bisnisnya perlu revenue yang cepat, bisnisnya itu butuh cashflow dengan sangat cepat. Ini ada perbedaan. Di top video sendiri, kita punya 2 service yang meng-cater dua hal tersebut.
Speaker 1:Yang satu namanya adalah SEO, di mana SEO ini hasilnya bisa jadi 9 bulan, bisa jadi 12 bulan. Kemudian. Ada satu lagi yang namanya Ads. Ads ini hasilnya bisa dalam 1 bulan, 2 bulan. Kita bisa ukur keefektifannya secara instant.
Speaker 1:Jadi ini adalah branding dengan performance. Nah, gimana caranya untuk bisnis yang tepat? Apa yang cara yang tepat? Kalau kita ngomongin di branding ini bener-bener, kalau kita ngomongin tentang branding, mereka itu fokusnya, itu ke bangun cerita dari bisnisnya, values, apa yang dimiliki oleh bisnisnya, bangun trust basicnya. Sedangkan kalau kita performance performance itu adalah keluar masuknya berapa, keluar masuknya gimana?
Speaker 1:Nah, bisnis yang fokusnya ke branding mereka di awal sedikit lebih slow, slowing down, mereka nggak secepat itu, tapi mereka bisa dapetin pelanggan lebih loyal sama mereka, mereka bisa menunjukkan kualitas dari bisnisnya mereka. Itu adalah kalau kita ngomongin ke branding. Sedangkan kalau di performance Saksinya tumbuhnya cepat, sehingga perusahaan, kalau bisnisnya cepat, cash flownya cepat, perputarannya Bisnisnya cepat, cash flow-nya cepat, perputarannya bisnisnya bisa bertubuh berkali-kali cepat dengan lebih cepat juga. Nah, dua hal ini dua-duanya penting. Nah, tapi mana yang perlu kita perhatikan? Jadi, branding itu adalah investasi yang kepanjang. Performance itu adalah untuk accelerator. Nah, tapi kalau misalnya nggak pakai fundamental yang tepat Accelerator atau kita menggunakan performance marketing bisa jadi bikin kita cepet banget. Tapi abis itu nabrak.
Speaker 1:Tadi di Google menunjukkan brand yang sudah dikenal mungkin kan 2 kali lebih tinggi untuk dipilih oleh konsumen, walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal. Berapa banyak dari Anda yang pernah pengen beli barang dipilih oleh konsumen walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal? Berapa banyak dari Anda yang pernah pengen beli barang? Ditunjukkan ke dua barang yang ada di depan Anda. Yang satu brandnya tidak kenal harganya lebih murah. Yang satu lagi adalah brandnya Anda kenal harganya lebih mahal Sedikit Atau lebih mahal, banyak, banyak Mana yang Anda pilih.
Speaker 1:Kalau sama-sama harus mengeluarkan budget marketing, maka Anda akan pilih yang Yang paling murah. Anda pilih ke brand yang Anda kenal, yang Anda kenal brandnya adalah brand yang bagus. Kalau Anda lihat Oh ini, brandnya ini, oh iya, saya sering dengar brandnya. Lalu saya dengar brandnya, lalu saya dengar barangnya bagus. 5 hal, sedikit, gak apa-apa, dibandingkan dengan saya gak kenal dengan brandnya. Nah, pertanyaannya adalah untuk bisa melakukan hal tersebut, maka mereka yang hanya fokus di di Accelerated Performance Marketing gak akan bisa ngalahin mereka yang fokus di brand. Jadi, kalau saya adalah Anda, apa yang akan saya lakukan? ini adalah kesalahan yang saya hadapi pada saat awal-awal kita membangun Tofidev.
Speaker 1:Pada saat awal-awal kita membangun Tofidev, kita bilang bahwa performance marketing adalah yang paling bagus. Jadi kita menggunakan performance, performance, performance. Bahkan di Tofidev sendiri kita banyak menggunakan performance, performance, performance. Bahkan di Taufiq Dev sendiri, kita banyak menggunakan performance marketing Atau, di belakangnya, direct marketing.
Speaker 1:Tapi seiring dengan waktu, kita melihat konversinya itu tidak sebagus itu. Walaupun konversinya tetap bagus, kita dapetin conversion rate tetap dalam rata-rata dari market. Kita tetap dapetin leads yang cukup banyak. Namun untuk prosesnya kita mencapai satu titik dimana datanya kita banyak, tapi conversionnya itu tidak terlalu bagus. Datanya banyak, jadi banyak data. Anggapan begini dari 100 orang yang membuat meeting dengan kita. Sekitar 90% itu tidak jadi pelanggan yang kita Oke Karena berbagai alasan yang mereka punya.
Speaker 1:Oke, dan di situ saya baru mulai belajar tentang yang namanya branding, oke. Jadi kita mulai mengimplementasikan branding. Kita mulai Setiap kali ada kesempatan kita akan fokusin ke branding. Jadi, apa yang kita lakukan sekarang, kalau saya bisa memberikan saran kepada Anda, kalau saya bisa memberikan saran kepada Anda, anda harus menggunakan dua hal ini secara sekaligus. Kita gak mau habisin budgetnya kita untuk branding, tapi kita gak mau habisin budgetnya kita semua untuk performance marketing, tapi kita kombinasikan Apa yang kita lakukan sekarang. Jadi kita mengambil kesempatan untuk membuka peluang Untuk nama. Kita selalu ada di mana-mana.
Speaker 1:Gimana caranya? Kita ikut event, kita ikut promosi, kita ikut sponsorship. Namun semua sponsorship itu harus ada udang di balik bakwan. Artinya, setiap kali kita menginvestasikan di sebuah event, di sebuah acara, kita harus tahu berapa pengembalian yang bisa kita dapatkan dari event tersebut. Mungkin pengembaliannya bukan satu-satu, tapi Mungkin mengembalikan ini bukan satu-satu.
Speaker 1:Tapi kita berpikir dengan lebih cerdas Apa yang kita bisa dapatkan dalam event tersebut, apakah kita dapatkan leads, meeting, kontak, apapun itu. Kita menawarkan hal tersebut. Kita membuat proses di dalam Untuk mendapatkan dua hal itu secara beriringan. Jadi salah satu kunci suksesnya adalah menemukan kesimbangan antara performance dengan branding, dan ini butuh waktu, bukan hal yang insan. Jadi jangan melakukan ini untuk jangka waktu, misalnya, hanya selalu tahun.
Speaker 1:Buat planningnya 2-3 tahun ke depan atau, kalau Anda bisa, anda bisa buat plan 5-10 tahun ke depan. Apa Anda bisa, anda bisa buat plan 5-10 tahun ke depan. Apa yang ingin Anda buat persepsi, apa yang ingin Anda dapatkan dari market dan bagaimana caranya Anda bangun hal tersebut dari sekarang. Jadi, apa yang bisa Anda lakukan sekarang, anda bisa mulai mengenali target market Anda, value apa yang mereka butuhkan, value apa yang Anda ingin tanamkan pada mereka. Anda bikin brand story yang konsisten di semua channel mengenai bisnisnya Anda dan mulai bangun branding dan performance secara berdengar untuk bisnisnya Anda. Kalau ini adalah sesuatu yang penting untuk bisnisnya Anda dan Anda ingin mendapatkan lebih banyak mengenai hal ini, anda bisa follow podcast ini Dan kita akan bertemu lagi di episode yang lainnya. Sampai jumpa.